Pages

10 Nov 2012

HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI OLEH QORI' DAN QORI'AH

Kiat Sukses Tilawatil Qur'an Seorang Qori' Qori'ah yang ingin sukses dalam penampilan bacaannya, maka harus mengetahui sekaligus mempraktekkan hal-hal yang disebutkan di bawah ini: 1. Nafas adalah satu bagian yang sangat penting dalam seni baca Al-Qur'an. Seorang Qori' Qori'ah yang memiliki nafas panjang akan membaca kesempurnaan dalam bacaannya, akan terhindar dari waqaf (berhenti) yang bukan pada tempatnya (tanaffus) atau akan terhindar dari akhiran baca yang kurang harmonis karena kehabisan nafas dan juga dari bacaan yang terlalu cepat (tergesa-gesa) karena mengejar sampainya nafas. Oleh karena itulah seorang qori' harus selalu berusaha memelihara dan meningkatkan masalah nafas ini dengan cara-cara sebagai berikut: a. Senam Pernafasan b. Lari, melatih nafas bisa juga dengan cara berlari terutama lari pagi. Adapun ukuran jauhnya untuk pertama kali latihan sekurang-kurangnya 1 km bolak-balik. Dan kalau ingin jauh (lebih lama lagi) lebih baik, asal tenaga masih mampu. c. Renang, bisa juga untuk latihan memperpanjang nafas. Caranya sebagaimana aturan renang pada umumnya. Boleh juga dengan cara menyelam. 2. Suara Bagian yang tidak kalah pentingnya lagi dalam seni baca Al-Qur'an adalah masalah suara, sebagaimana diketahui bahwa suara manusia itu banyak perubahan, sejalan dengan bertambahnya usia atau karena masa yang dialaminya, yaitu dari masa kanak-kanak, remaja, dewasa, tua sampai tua renta. Dalam kaitannya dengan keperluan seni baca Al-Qur'an, maka yang paling banyak peranannya adalah masa akhir kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dan perubahan-perubahan tersebut pada umumnya adalah dari kanak-kanak ke remaja di situlah akan terjadi perubahan-perubahan yang sangat mengejutkan yaitu antara usia 14 sampai 16 tahun. Suatu contoh, ketika masih anak-anak bisa bersuara lantang dan melengking serta nyaring dengan hanya memakai suara luar saja. Tetapi setelah menginjak usia remaja, maka suara tersebut sudah berubah total menjadi berat sekali. Jika suara seperti ini dipakai untuk keperluan seni baca Al-Qur'an yang memerlukan suara/nada tinggi tentu sangat berpengaruh sekali dengan bacaannya, bahkan kalau dipaksakan bisa menjadi suara yang pecah. Untuk itulah bagi para Qori' yang mengalami perubahan seperti itu harus menggabungkan suara luarnya dengan suara dalam, yaitu suara yang menekan. Memang pada awalnya kurang begitu enak didengar (kaku) dan tentunya memerlukan latihan secara kontinyu untuk bisa menggabungkan dengan baik manfaat lain dari suara tersebut adalah nafas bisa lebih hemat. Perubahan-perubahan secara mencolok tersebut biasanya dialami oleh laki-laki, sedangkan suara pada umumnya memakai suara luar walaupun di antaranya ada juga yang memakai suara dalam. Untuk memelihara serta menghaluskan suara memang ada beberapa hal yang harus dilakukan dan juga harus dijauhi, yaitu: Makanan dan Minuman Makanan-makanan yang harus dijauhi adalah yang banyak mengandung lemak (berminyak), seperti: gorengan-gorengan, makanan yang pedas, makanan yang keras, merokok, kalau buah-buahan seperti, nanas, pisang, salak, melinjo, pete, jengkol, dan lain-lain yang terdapat serat. Sedangkan minuman-minuman yang harus dijauhi, seperti: es, minuman yang banyak santannya, kopi/teh yang terlalu banyak kadar gulanya, dan sebagainya. Adapun hal-hal yang bisa memberatkan suara adalah seperti: makan yang terlalu kenyang, ketidakstabilan dalam tidur, yakni kekurangan atau terlalu banyak tidur. Untuk menghaluskan serta menguatkan suara, seorang Qori' bisa melakukan cara-cara seperti yang disebutkan di bawah ini, yaitu: 1) Membiasakan minum air masak yang sudah diembunkan di malam hari. 2) Makan kuning telur ayam kampung, bisa juga dicampur dengan madu asli untuk menguatkan suara. 3) Minum air putih, air jahe, dan air jeruk. 4) Membiasakan puasa senin-kamis, bahkan setiap hari lebih baik lagi. 5) Melakukan gurah, cara ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu yang sedikit sekali jumlahnya, yaitu dengan memakai ramuan-ramuan yang dicampuri bawang putih lalu dimasukkan ke hidung sampai keluar dahak-dahak yang ada di dalam hidung maupun tenggorokan. Biasanya + 1 jam lamanya, setelah itu diberi do'a-do'a (wirid-wirid) yang harus diamalkan pada waktu tertentu dan menjauhi makanan/minuman yang menjadi pantangannya. Demikianlah usaha yang bisa dilakukan dalam pemeliharaan serta peningkatan masalah nafas dan suara. Sebaiknya untuk para Qori' mencari guru yang berpengalaman dalam bidang itu dan bertanya tentang berbagai hal yang berhubungan dengan seni baca Al-Qur'an, dan yang penting lagi adalah latihan secara kontinyu di segala waktu baik pagi, siang, sore, maupun malam. Tentunya jangan sampai mengganggu orang-orang di sekitar sedangkan manfaatnya, agar kita mempunyai suara yang bisa tahan di segala waktu.

CARA CEPAT MEMPELAJARI LAGU-LAGU TILAWATIL QUR'AN

Kiat Sukses Tilawatil Qur'an Ada beberapa cara yang dianggap lebih cepat berhasil menguasai serta memahami lagu-lagu tilawatil Qur'an, sehingga bisa menyusun satu maqro' dengan komposisi lagu yang cukup sempurna, yaitu: a. Melalui tape recorder Alat ini banyak sekali manfaatnya dalam kaitannya mempercepat menguasai lagu-lagu tilawatil Qur'an, karena dengan sering mendengarkan, mempelajari serta mempraktekkan, maka lama-kelamaan akan melekatlah lagu-lagu tersebut ke dalam ingatan kita. b. Menghafal tausyih Di dalam bait-bait syair tausyih yang bisa dijadikan sebagai standar lagu-lagu tilawatil Qur'an itu terdapat cabang-cabang lagu yang cukup lengkap, sehingga dengan menghafal/mengingatnya akan dapat dengan mudah menerapkan ke dalam ayat-ayat Al-Qur'an. c. Dengan Menghafal lagu basmalah Maksudnya adalah menghafal basmalah tiap-tiap awal lagu (aslinya), seperti contoh lagu nahawand misalnya, jika sudah hafal basmalahnya maka untuk meneruskan kepada nada berikutnya akan lebih mudah. Jadi kuncinya adalah terletak pada basmalahnya.

Lagu-lagu dalam seni baca Al-Qur’an

NAMA-NAMA LAGU/IRAMA SENI TILAWATILQUR’AN



Lagu-lagu dalam seni baca Al-Qur’an dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) Lagu Pokok, 2) Lagu Selingan/lagu cabang, ditambah nama fariasi dan tingkat-tingkat suara.

1. Lagu Pokok

Lagu pokok ini seluruhnya ada 8 (delapan)

a. Lagu Bayati

b. Lagu Shoba

c. Lagu Hijazi

d. Lagu Nahawand

e. Lagu Sika

f. Lagu Rost

g. Lagu Jiharka

h. Lagu Banjaka




2. Lagu Selingan

Nama lagu selingan/lagu cabang dan juga termasuk nama fariasi adalah:

a. Syuri                                     j. Murokkab

b. Ajami (Al-Ajam)                  k. Misri

c. Mahur (Muhur)                     l. Turki

d. Bastanjar                             m. Roml

e. Kard                                    n. Uraq

f. Kard-Kurd                           o. Usyaq

g. Naqrisy                                p. Zanjiran (Zinjiron)

h. Kurd                                    q. Syabir alarros

i. Noqrosy                                r. Kurdi



Adapun untuk tingkat-tingkat suara:

1. Qoror (dasar/rendah)               3. Jawab (tinggi)

2. Nawa (sedang/menengah)        4. Jawabuljawab (tertinggi)

9 Nov 2012

muqodimah MTQ

MTQ adalah kepanjangan dari Musabaqah Tilawatil Quran atau lomba membaca Al-quran dengan lagu yang selama ini sudah dikenal. MTQ telah ada di Indonesia sejak tahun 1940-an sejak berdirinya Jami'iyyatul Qurro wal Huffadz yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama, ormas terbesar di Indonesia.
Sejak tahun 1968, saat menteri agama dijabat K.H. Muhammad Dahlan (salah seorang ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) MTQ dilembagakan secara nasional. MTQ pertama diselenggarakan di Makassar pada bulan Ramadan tahun 1968. Kala itu hanya melombakan tilawah dewasa saja dan melahirkan Qari Ahmad Syahid dari jawa Barat dan Muhammad dari Sulawesi Selatan. MTQ kedua diselenggarakan di Banjarmasin tahun 1969. Tahun 1970 MTQ ketiga diselenggarakan di Jakarta dengan acara yang sangat meriah.

MTQ kini sudah berlangsung 23 kali. Banten akan menjadi tuan rumah MTQ Nasional ke 24. Kini, tidak hanya lagu yang dilombakan, juga termasuk cerdas cermat, pidato, kaligrafi, dan lain sebagainya.
MTQ juga diselenggarakan antar dan di dalam instansi tertentu. MTQ Wartawan diselenggarakan secara rutin tiga tahun sekali dan akan memasuki MTQ kelima tahun 2008 nanti. MTQ Pertamina terhenti sejak tahun 1980. MTQ Telkom dengan nama MAN (Musabawah Al-Quran Nasional) tahun 2008 ini akan dilangsungkan di banda Aceh sebagai MAN ke delapan.
Lagu-lagu tilawah antara lain Bayati, Syika, Nahwand, Rost, Jiharka, dan lain sebagainya.
Qari-qari terkenal asal Indonesia antara lain: K.H. Aziz Muslim, K.H. Bashori Alwi, Hj. Rofiqoh darto Wahab, Hj. Nursiah Ismail, Hj. Aminah, Hj. Maria Ulfah, Muammar ZA, Muhammad, Muhammad Ali, H. Wan Muhammad Ridwan Al-Jufrie' dan lain sebagainya.


NB: maaf jika ada penulisan yang salah karena penulis juga manusia yang tak luput dengan kesalahan.

14 Mei 2012

Struktur Kepengurusan 2012

SUSUNAN PENGURUS
BIMBINGAN ILMU TILAWAH AL-QUR’AN (BITA)
BEM FAKULTAS TARBIYAH
PERIODE 2012


Pembina        : Ust. Ridwan M.Ag
          Ust. Ahmad Zuhruddin, M.Ag

Litbang        : Miftakul Huda           
              Muhammad Fadli   
              Atho’ur Rohman       
              Nurul Afkar               
              Nur Muzaroh               
          Fahmi Asyhad
          Ali Shodiqin
          Sulthonul Walid
          Suwito
          Harfiana
          Syaiful Munif
             
   
    Ketua Umum        : Sulchanudin                (NIM: 093211063)
    Ketua I            : M. Ma’sum                (NIM: 093111079)
    Ketua II        : Nur Khasan                (NIM: 093511030)
Sekretaris I        : Ilman Achmad Musadilah        (NIM: 103111041)
    Sekretaris II        : M. Miftakhul Falah            (NIM: 093111080)
    Bendahara I        : Novita Febriani            (NIM: 093611027)
    Bendahara II        : Waras Sriyanti            (NIM: 113111168)
           








DEPARTEMEN-DEPARTEMEN



    I.   DEPT. HUMAS                    II.DEPT.PEND dan PENGKADERN

         - A.M. Huda (Koord.)    (NIM: 093111001)    - Muthoharoh (Koord.)(103111076)                                                          
         - Iradina R.            (NIM: 103911020)    - Qosim        (NIM:093211056)
         - Zanubah            (NIM: 093711034)    - Anif Azizi        (NIM:103311015)
         - Nurlela                  (NIM: 093211048)    - Noor Aini        (NIM:103111083)
         - Mala            (NIM: 093211047)    - Ilyana R.        (NIM:103311011)                 
         - M.Luthfi Bahsori    (NIM: 103311021)    - Siti Hana        (NIM:103211045)
         - Jarnawi Hadi K.    (NIM: 103311018)    - Dian Nur K.        (NIM:103311005)
         - M. Anshori            (NIM: 113111124)    - Fatchul Amar    (NIM:113211081)
         - Wiga Lutfiana        (NIM: 103211070)    - M. Isnaini                (NIM:113511049)
         - Syifa Afiatul M.    (NIM: 113911072)    - Afri Afifah        (NIM:113411045)
         - Nurul Anisah        (NIM: 113911006)    - Lilik Murni M.    (NIM:113211058)
         - Aan Tupakhah        (NIM: 113911042)    - Masriani        (NIM:113111161)
         - Saeful Mu’min        (NIM: 113111084)    - Luthfiyatul H    (NIM:113511048)
                        - Roikhatuz Z.        (NIM:113411093)
                                                                
                                                                                                                                        

III. DEPT. KESENIAN        IV. DEPT. RUMAH TANGGA
Hasan Asy’ari(koord)(NIM: 103111036)    - Kumaidi (koord)     (NIM:103111048)
Ahmad Shoim        (NIM:    093111005)    - Ghozali        (NIM:093111049)
A. Mustaqim        (NIM: 103111003)    - Etika            (NIM:103311007)
Fajriyatul M.        (NIM: 103911015)    - Lailatul Hidayah    (NIM:103111120)
Maria ‘Ulfah        (NIM: 103111124)    - Nafi’aturrohmah    (NIM:103111128)
M. Arifudin        (NIM: 113111065)    - Muhibatul Husna    (NIM:103311024)
Jamaludin        (NIM: 113211055)    - Hadanial Huda    (NIM:103311018)
Arif Khoirudin        (NIM: 103311003)    - Arif Setya Budi    (NIM:103111015)
Khafidhoh Luthfiana    (NIM: 103111106)    - Agus Alwi EA    (NIM:113411046)
Nisvi N.F.        (NIM: 103111082)    - Lina Maulida K.    (NIM:113111112)
Ana Zumrotun        (NIM: 113311002)    - Linatuz Zahroh    (NIM:113111111)
-     Muzayyanah        (NIM: 113411031)    - Imroatun Ni’mah    (NIM:113511046)
                            - Lya Fatihatun    (NIM:113811006)
   

13 Mei 2012

Muqodimah

SEJARAH BITA

Unit Kegiatan Mahasiswa Bimbingan Ilmu Tilawah Al-Qur’an atau yang biasa disebut dengan UKM BITA merupakan sebuah lembaga intra kampus yang bernaung di bawah BKM (Badan Koordinasi Mahasiswa) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo semarang dan merupakan lembaga semi otonom yang mempunyai kewenangan untuk menentukan arah kegiatannya sendiri. Dalam aktifitas kesehariannya BITA mempunyai tugas khusus yaitu menampung dan menyalurkan bakat mahasiswa khususnya dalam bidang tarik suara dan lagu-lagu Qur’ani, seni kaligrafi serta seni rebana. Disamping itu UKM BITA juga sebagai lembaga yang menggali dan mencari bibit qori’ qori’ah, dengan tujuan untuk  mempelajari Al-Qur’an dan mengamalkannya. Dengan sebuah penggalan ayat “Fastabiqul Khairat’ sebagai motonya dan sesuai hadits nabi yang artinya: “sebaik-baik orang diantara kamu adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mau mengamalkannya”, kiranya terciptanya masyarakat qur’ani dapat tercipta.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa BITA yang kita ketahui sekarang ini adalah sekarang ini merupakan  lembaga yang cukup membanggakan dikalangan civitas akdemika IAIN Walisongo dalam bidang kajian ilmu tilawah Al-Qur’an dibanding dengan UKM yang sama di fakultas lain, dan merupakan unit kegiatan mahasiswa pertama yang membidangi kegiatan ilmu tilawah Al-Qur’an di lingkungan IAIN walisongo 
Sebelum ada seperti sekarang ini, awalnya BITA masih bernaung dalam satu lembaga yaitu KPT Beta, yang pada waktu itu KPT Beta mengelola bebarapa bentuk kegiatan seni yang termasuk di dalamnya seni tilawah Al-Qur’an. Karena para aktifis yang menggeluti tilawah Al-Qur’an merasa tidak sanggup jika harus mengikuti semua kegiatan yang ada di KPT Beta, maka Ust. Muhammad Syafi’i (penyusun buku Tilawah Al-Qur’an), dan Drs. Zakaria Ahmad, ZA, pada sekitar tahun 1988 mempunyai gagasan agar seni tilawah Al-Qur’an dibuatkan wadah sendiri. Namun pada tahun itu keinginan tersebut tidak langsung terwujud hingga pada tahun berikutnya tepatnya pada tanggal 4 Maret 1989, UKM Bimbingan ilmu tilawah Al-Qur’an diresmikan sebagai Unit Kegitan Mahasiswa dilingkungan Fakultas Tarbiyah dengan Ali Ma’ruf sebagai ketua pertamanya. Dan untuk kepengurusan selanjutnya dipegang oleh:

1.      Nurul Fuad Zeid      tahun 1989-1991
2.      Drs. Ridwan M.Ag (sekarang menjabat sebagai PD III dan sebagai Pembina UKM BITA)                  tahun 1992-1993
3.      Muhlisin                   tahun 1993-1994
4.      Rufiatun                   tahun 1994-1995
5.      Nurul Syamsiyah      tahun 1995-1996
6.      Muhlisin                   tahun 1996-1997
7.      Istiadatus Sholihah  tahun 1997-1998
8.      Ahmad Zuhruddin   tahun 1998-1999
9.      Zubaidi                     tahun 1999-2000
10.  Saifudin Zuhri          tahun 2000-2001
11.  Sukardi                     tahun 2001-2002
12.  Chudlori                   tahun 2002-2003
13.  M. Syahirun             tahun 2003-2004
14.  Karyadi                    tahun 2004 (masa transisi)
15.  Siti Nurjannah          tahun 2005
16.  Abdul Rouf              tahun 2007
17.  Ahmad Muthofi’in   tahun 2008
18.  Nur Laila Hafidhoh             tahun 2009
19.  Miftakul Huda         tahun 2010
Sampai sekarang BITA telah menelorkan beberapa aktifis yang berprestasi baik ditingkat Propinsi maupun di tingkat nasional. tercatat nama-nama seperti Drs. Zakaria Ahmad, ZA, Nur Izzah, Awin Rohmah (almh), Nisrohatut Thoyyibah, M.Syahirun, Nur Laily Fauziah, Nur Hanif Laily, Rif’atun Nasihah, Abdul Basir dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan perlu diketahui bahwa disetiap ada event MTQ maupun MTQ maupun MHQ ditingkat mahasiswa UKM BITA selalu mendominasi delegasi dari IAIN Walisongo.

Blogroll